Buku  di atas adalah nukilan Allahyarham Pak Wa...
Buku berkaitan dengan Selawat Nabi. Semoga pembaca dapat manfaat dari buku ini dan semoga manfaat itu menjadi amal jariah buat allahyarham, Al Fatihah...

SEJARAH PERSILATAN JURUS


Persilatan Jurus Lima atau yg biasa dikenal dengan Jurus Syahbandar dikenal dengan beberapa nama antara lain; Langkah Empat(langkah ampek), Jalan lima, Gerak Anu Opat Kalima Pancer, Gerak Sabandar, Gerak Asror, Gerak Panca Tunggal,dll.Dahulu dikenal sebagai kepandaian atau kelihaian dari Moh. Kosim Ama Sabandar , berasal dari Pagaruyung Sumatra Barat.Sementara itu menurut penyelidikanku secara langsung ke Bukit Tinggi-Padangpanjang-Batusangkar, yg mana dalam hal ini aku sangat dibantu sekali oleh Bpk.Drs.Mid Djamal(Dosen ASKI Padangpanjang) . Aku mendapatkan banyak keterangan yang menarik tentang aliran2 silat/pentjak Minangkabau. Berhubung Beliau adalah jg penulis dari sebuah buku yang berjudul “Aliran2 Silat Minangkabau”.Bahwasanya dalam aliran2 silat Minang terdapat aliran silat tenaga dalam, beliau menyebutnya lebih tepat dengan istilah tenaga batin. Di Minang metode tersebut dikenal dengan nama Ilmu Gayung. Ilmu Gayung ada dua jenis yaitu Gayung Lahir dan Gayung Batin (gayung bersambut dan gayung tak bersambut ).Silat Minang itu dirangkum dari “4 aliran” :- Silat Harimau Campo, yg berasal dari Champa- Silat Kucieng Siam, yg berasal dari Siam- Silat Kambieng Utan, yg berasal dari Bhutan- Silat Anjueng Mualiem , yg berasal dari Persia. Yang kemudian oleh Nini Datuk Suri Dirajo dipoles dan disempurnakan menjadi Silek Tuo pada sekitar tahun 1190 M.RIWAYAT HIDUP MOH.KOSIM AMA SABANDARDilahirkan pada tahun 1766 di Pagaruyung (Minangkabau Timur), meninggal pada tahun 1880 dimakamkan di Wanayasa, Purwakarta, Jawa-Barat. Berarti umurnya mencapai 114 thn. Menurut keterangan dari Bpk.Letkol Ckh. Abdur Rauf,SH ( Sesepuh Pusaka Paguron Cikalong / PPC / Cianjur) Beliau pernah mendengar keterangan dari para Sesepuh Cikalong terdahulu bahwasanya Moh Kosim itu diusir dari Pagaruyung karena mengajarkan Silat Pusako kepada orang kebanyakan / masyarakat awam yg bukan Bangsawan atau keluarga kerajaan.Diceritakan pula pada masa itu, beliau Moh Kosim adalah seorang pemuda bangsawanYang punya kegemaran berlomba perahu dengan orang kebanyakan, pergaulannya sehari-hari sangat dekat dengan masyarakat bawah.Apalgi masa itu banyak terjadi ketidak adilan dan kesemena-menaan yg dilakukan oknum2 penguasa kerajaan terhadap rakyatnya.Sehingga atas dasar itulah mengapa seorang pemuda bangsawan kerajaan, menjadi terketuk hatinya untuk mengajarkan pusako pentjak, yang menjadi symbol kebanggaan yg sangat diimpi2kan setiap pemuda minang. Sehingga semakin ramailah para pemuda minang yang belajar pentjak, dan hal ini kemudian menjadi santer terdengar pihak oknum2 kerajaan yg menjadi terganggu dan merasa khawatir terancam secara tak langsung, karena mulai menyebabkan perlawanan secara tak langsung dari masyarakat. Kemudian akhirnya terjadi perselisihan paham antara Moh Kosim dengan keluarganya yaitu mengenai masalah “peraturan pentjak”. Moh Kosim dianggap keluarganya telah menyalahi peraturan, karena tak boleh mengajarkan pusako kepada orang kebanyakan.Dan karenanya ( juga akibat fitnah dan gosokan dari oknum penguasa ) diambillah keputusan hukuman baginya, diusir dari Pagaruyung.Sehingga pelajaran pentjak kepada orang kebanyakan menjadi tak selesai dan tak sempurna, sehingga bukan merupakan ancaman lagi bagi oknum penguasa untuk melanjutkan penindasanya kepada kaum lemah.Dalam kepiluan hatinya terusir dan pergi meninggalkan kampung halamannya, Moh Kosim naik kapal kompeni, menuju ke Batavia.Di kapal terjadilah suatu kejadian yang tidak diduga, entah karena sebab apa, terjadilah pertarungan antara Moh Kosim melawan salah satu jagoan kompeni. Dengan hanya satu kali gerakan saja , pecahlah kepala jagoan kompeni itu dihantam memakai lutut kaki.Diceritakan selanjutnya sesampainya di Batavia, Moh kosim terlunta-lunta tak punya kegiatan dan pekerjaan berjalan tanpa arah dan tujuan mengikuti langkah kaki saja sehingga akhirnya sampailah di suatu tempat Desa Karang Tengah Cianjur.Disanalah beliau ada yg memanggilnya, yaitu pemilik perkebunan / tuan tanah , R.H.Enoch untuk dipekerjakan sebagai centeng menjaga danau dan perkebunan kelapa.Kemudian saat menjalankan tugasnya inilah terjadi lagi pertarungan berkali-kali antara pemuda minang ini melawan gerombolan perompak dan pengacau, yang selalu berakhir dengan tewasnya para perompak tersebut. Menjadi berita yg menggegerkan dilingkungan tersebut sehingga menjadi perhatian R.H.Enoch. Memanglah dari sejak awal RH Enoch memanggil Moh Kosim, telah melihat ada sesuatu yang lain dari sikap tutur bahasa dan penampilannya. Dan peristiwa demi peristiwa yang terjadi di perkebunan telah memancing RH Enoh untuk menanyakan siapakah sebenarnya Moh Kosim.Sehingga terbukalah jati diri seorang Pemuda Bangsawan Dari Pagaruyung.Dan menurut keterangan selanjutnya, atas dasar inilah kemudian Moh Kosim diangkat mantu dinikahkan dengan puteri RH Enoh. Dan juga RH Enoh ikut mempelajari pentjak minang, serta Moh Kosim dijadikan sebagai guru pentjak untuk mengajarkan kepada sanak kerabat RH Enoh.Mengenai postur tubuh perawakan Moh Kosim ialah dikatakan sebagai jangkung tinggi gede , tatapan mata dan pandangannya agung, berdada bidang tegap, dan tubuhnya kuat luar biasa. Adat tabiatnya sabar, sangat welas asih jika mengajar silat dan menghadapi murid-muridnya. Namun sangat teguh,tegas,dan sangat keras bila menghadapi bahaya dan menghadapi perusuh pengacau.Dan dikatakan lagi sangat tinggi ilmu kebatinannya.Bila melaksanakan pentjak tak pernah berlaku curang, jk berlaku demikian Lagi pasti akan banyak yang celaka dan mati karena ulahnya. Bila mengajarkan pentjak kepada murid2nya, berhubung keadaan fisik dan tenaganya yang sangat terlalu keras, maka beliau mengajarkannya secara lemes.Karena kemasyhuran namanya inilah dikatakan menjadi sebab tertariknya Abang Kari dan Abang Mahdi serta Mbah Khaer untuk saling ber “Silaturrahmi”Dalam artian saling “bersilat”. Dan ini kejadiannya diceritakan sangat tak masuk akal, ada yg mengatakan terjadilah pertarungan diantara sesama mereka selama 3 hari berturut-turut, bahkan ada yang mengatakan sampai 7 hari.Dan kesudahannya, “tiada yang kalah dan tiada yang menang”.Dan menjadi penyebab terjalinnya persahabatan persaudaraan yg erat diantara mereka.SPESIFIKASI MANFAAT, FILOSOFIS, JURUS LIMA SYAHBANDAR.Sebenarnya , masih banyak misteri yang melingkupi jurus lima Syahbandar. Berikut ini adalah penjelasan sedikit2 dari hasil dialog kepada beberapa orang pendekar Syahbandar yang kemudian (mohon maaf) diramu berdasarkan pencerahan penulis pribadi yg didapat dari kemurahan Allah SWT.Saya menghimbau kepada seluruh praktisi dan penerus syahbandar untuk menghayati jurus lima dalam latihannya, merenungkannya, mendiskusikannya, dan ikut mencari pemecahan misteri jurus lima Syahbandar. Mudah-mudahan hal tersebut akan menambah kemajuan bagi diri dan perguruan untuk pengamalan di masyarakat dan sambil terus menerus memohon ridho Allah.Perlu diketahui bahwa saat ini di Jawa Barat saja banyak sekali para Pendekar Syahbandar yang hanya memakai jurus lima saja sebagai pegangannya dan juga pengajarannya. Bahkan, bila kita ingin dan kemudian minta diajarkan jurus lima tersebut akan sangat susah sekali mendapatkannya.Bila kemudian telah didapat, kemudian belajar jurus2nya selanjutnya kita akan dibiarkan dalam kebingungan bagaimana cara untuk mempraktekannya dan memanfaatkannya dalam perkelahian. Atau bila dirasa sudah mendapatkan pencerahan akibat latihan dan praktek lapangan, dan sering kali timbul sesuatu berupa keanehan dan keajaiban. Kemudian terjadi pertentangan nurani, bagaimana kok bisa terjadi keanehan, apakah ada peran serta jin didalamnya ataukah memang hasil latihan tenaga murni manusia?,Mungkin untuk sementara dapatlah diambil kesimpulan adalah bahwa semakin didalami Jurus lima itu semakin kita merasakan banyaknya rahasia dan misteri yang terkandung didalamnya.Oleh karena itu sebaiknya kita syukuri saja akan nikmat anugerah Allah ini, bila kita berhasil menemukan sekelumit manfaat dan pencerahannya, semoga dengan itu Allah SWT berkenan untuk membimbing kita dan memberikan ridhoNya kepada Jati Diri kita masing-masing.JURUS KESATU SYAHBANDARDikenal juga dengan istilah Keupeul, atau jurus Pancer. Maksudnya adalah jurus ini merupakan inti dari semua jurus. Jurus ini adalah jurs Isi Pengisian. Dari jurus inilah kemudian menjadi jalan bagi jurus yg lainnya. Dengan rumusan kata-katanya adalah Isi Satu salurkan Dua-Tiga-Empat-Lima. Atau Isi Satu salurkan Dua, tarik Tiga, liliwatan empat, angkat jatohan Lima.Jurus Satu menjadi inspirasi jurus lainnya adalah demikian. Bila kita memohon kepada Allah SWT maka kita tengadahkan kedua tapak tangan keatas seperti berdo`a, saat itu rasakanlah kita mendapat suatu getaran yang kemudian kita ambil dengan menariknya perlahan posisi tapak tangan menjadi mengepal menuju kedada, dan turun sedikit kearah perut. Inilah yg disebut kejadian jurus satu dan pengisiannya. Pengisian getaran Ilahiah.Dalam keterangan ma`rifat dijelaskan, jika memang sudah meresap maka jurus satu ini akan mampu menimbulkan bentuk lapisan hijab mencapai 11.000 hijab kedepan belakang kanan dan kiri (lebih kurang mencapai radius 220m)Dan dari sinilah kemudian sering terjadi pencerahan2 fisik maupun batin, yg kemudian dalam prakteknya dibuktikan, hasil melatih focus jurus ini (minimal 100x ulangan)Selama 7 hari berturut-turut, akan mampu untuk menjadi tahan pukul, tahan sakit, tahan tendangan,tahan bacokan.JURUS KEDUA SYAHBANDARJurus kedua ini terjadi dari akibat melaksanakan jurus Satu secara terus menerus rutin. Prosesnya demikian , bila kita terus menerus mengisi diri, maka diri kita akan penuh dengan getaran. Getaran ini akan luber dan mencari jalan untuk keluar/mengalir (mirip ya dengan porinsip Hukum Thermodinamika II). Proses penyaluran inilah yang menjadi jurus Kedua Syahbandar. Dan ini sangat sesuai dengan prinsip2 “Menerima maka berakibat akan memberi” atau “Memberi maka berakibat akan menerima”.Apa-apa yang kita dapatkan maka kita amalkan, apa-apa yg kita terima ada diantara bagian itu yg harus disedekahkan. Jadi hidup kita ini jangan menjadi orang yg menerima saja, tapi harus juga memberi.Jurus kedua ini juga merupakan sikap mental Tauhid, yaitu dari sikap meolak kemungkaran, kejahatan, dll.JURUS KETIGA SYAHBANDARJurus ketiga ini terjadi seperti pada prinsip yg telah diterangkan pada jurus kedua yaitu bahwa bila kita memberi maka berakibat kita akan menerima atau menarik imbalannya. Karena kita juga butuh penerimaan.Namun jurus ketiga ini dalam praktek dapat disebutkan sebagai pancinganSebagai jurus yg menyembunyikan jurus yg lain/ yg disembunyikan keluarnyaDan dapat menjadi jurus eksekusi.JURUS KEEMPAT SYAHBANDARJurus ini dikenal sebagai liliwatan. Inilah dalam aplikasi beladiri yg paling banyak dikembangkan dan digabungkan kepada Kari dan Mahdi.Keunikan jurus ini ialah dalam prakteknya mampu untuk manipulasi tenaga lawan bukan dengan tenaga kita, melainkan dengan tenaga lawan itu sendiri melalui prinsip meliwatkan. Dan menimbulkan ketidakseimbangan pada gerakan lawan.Terjadinya jurus empat ini adalah akibat dari gerakan2 tarik tolak-tolak tarik,Menimbulkan perputaran energi atau gerakan2 memutar/melingkar/rotasi.JURUS KELIMA SYAHBANDARJurus ini dinamakan juga dengan istilah angkat junjung. Terjadinya jurus ini bisa dilihat dari fenomena daya liliwatan/perputaran. Untuk gerak rotasi itu terbagi dua. Seperti pada sentrifugal dan sentripetal. Maksudnya akibat dari gerakan putar menyebabkan arah perputaran naik keatas(layaknya angin puting beliung). Atau gerakan putar yang menjatuhkan/menarik kebawah (layaknya pusaran air).Pada gerakan yang kelima inilah kemudian diambil maknya akan filosofi peningkata iman dan taqwa dan bukannya peningkatan keatas menjadi sombong, angkatlah derajat, martabat diri dan orang lain.Jurus kelima menjadi makna pujian, jika kita mengangkat-angkat (memuji) orang, yang berakibat oramg itu jadi sombong, mk akan dimakan oleh siapa saja yang tak akan tahan melihat kesombongannya. Inilah makna jurus kelima untuk memberi pelajaran kepada orang-orang yg zholim.KLASIFIKASI,PENERANGAN,TARGET,&PERKEMBANGAN JURUS LIMA1.Jurus Syahbandar-Jurus Tunggal:-Jurus tunggal Pancer (yaitu jurus 1)-Jurus tunggal tolak (yaitu jurus 2,4,5)-jurus tunggal tarik (yaitu jurus 3)-Jurus Gabungan:-Gabungan lima inti-Gabungan lima inti acak-Syahbandar Kari Mahdi Keras (17 jurus)-Syahbandar Kari Mahdi Halus (21, 22, 25, jurus)-Tangtung Alif-Jurus Rasa:-Gerak Rasa Sejati-Silat Sejati-Gerak Hadiran-Gerak Ma`rifat2.Variasi Langkah Kaki:-Langkah hentak (sisi luar telapak)-langkat sered gusur-langkah seret C-langkah seret hentak-langkah kesot3.Pernafasan:-nafas tahan pada perut (prinsip Hu-Allah)-nafas tahan pada dada dan perut-nafas tolak pada dada dan perut-tembakan sanalika4.Inti Kekuatan / TenagaSangat diyakini oleh para praktisi dan guru Syahbandar bahwa manusia itu kelemahannya pada perut, tetapi justeru kelebihan/kekuatan tenaga juga terdapat dari perut.5.Etika SyahbandarIlmu Syahbandar diajarkan melalui proses ikatan bathiniah antara guru dan murid.Tidak bisa dipelajari sendiri tanpa petunjuk guru, kecuali mendapat Wisik langsungDari Allah SWT, melalui Ruhaniah Guru2 terdahulu..Para praktisi Syahbandar sejati tidak akan pernah berniat untuk secara sengaja merusak dan membunuh lawan. Tetapi berusaha untuk mengikuti ajaran luhur Syahbandar yaitu“Menjatuhkan lawan untuk menyadarkannya”.Oleh karena itu jika terpaksa akhirnya terjadi kerusakan dan kematian, maka kembalikanlah kesadaran prinsip kepada Surah Al Anfal:17Yang artinya:“Dan sekali-kali bukanlah engkau yang membunuh tetapi Akulah Allah yang membunuh, dan sekali-kali bukanlah engkau yang melontar tetapi Akulah Allah yg melontarnya.”Dan kita harus meyakini bahwa tenaga dalam/tenaga batin itu adalah dari Allah, milik Allah, dan untuk jalan Allah.Apa-apa yang kita lakukan dalam rangka memperoleh, memanfaatkan, dan merawat tenaga dalam itu hanyalah sekedar syareat saja, hakikatnya adalah kembali kepada Allah saja.Seorang murid jika telah dirasa cukup pelajaran jurus2nya, maka akan mendapatkan restu dari guru yaitu berupa “pengisian” (pembangkitan Rasa) melalui do`a2, atau langsung antara guru dan murid melakukan “jual-beli” (jajal rasa) dan ririungan selamatanSetelah sebelumnya itu disarankan kepada murid untuk berpuasa sunnah lillahi ta`ala. 6.ZikirAurod RahasiaYaitu bacaan dalam bentuk Ayat dan Mantera, yg isinya menyangkut inti rahasia gerakDan jalannya tenaga khas SyahbandarZikir Bergerak,zikir bergerak ialah bacaan asma` yg dibaca dalam hati tatkala melaksanakan jurus;- Zikir Asmak Lima- Zikir Khofi- Zikir Nafi Itsbat- Zikir Ismuz Zat- Zikir Khos Sirri7.Target SyahbandarTarget Fisik:Menguasai dan mendapatkan Sanalika, sesuai pemahaman dan kondisi masing-masing.Target Batin:Penguasaan Rasa dan Tangtungan AlifJati Diri:Menemukan bentuk geraknya dan jalannya diri sejati dalam rangka pengamalan untuk mendapatkan ridho Allah semata.8.Sasaran tembakan SyahbandarSasaran khusus:- rangkai jantung, - rangkai limpa, -rangkai hatiSasaran umum:- Paru2 kanan dan kiri- Pangkal paha kanan dan kiri- Urat leher kanan dan kiri- Lekuk tenggorokan- Pangkal lengan kanan dan kiri- Puser- Siku lengan kanan dan kiri- Ulu hati- Daerah persendian/sambungan tulang pada seluruh tubuh- Bebas , dimana saja yg terkena.9.Jual-beli / ban-banan SyahbandarBan-banan Fisik:- saling mengadu dengan menggunakan jurus syahbandar, namun masih bersifat kelit atau menjatuhkan lawan dengan memanipulasi tenaga lawan itu sendiri.- Mampu menjatuhkan lawan dengan sedikit gerakan disertai kepekaan rasa- Mampu memukul hanya dengan jarak sejengkal.- Mampu memukul walaupun dalam keadaan menempel dan tanpa jarak lagi.- Jual beli dengan menggunakan tenaga dalam/tenaga batinBan-banan Batin (ilmu senteran bathin)Menggunakan jurus hanya dalam hati, menjatuhkan lawan cukup dengan menyenter jalur-jalur jalannya tenaga pada tubuh, baik dengan menggunakan isyarat tangan atau cukup dalam bayangan (ma`rifat)., dilakukan baik berhadapan maupun secara tidak berhadapan langsung (jarak jauh).
Mengenai jurus yang 10 , ialah ada kaitan dan hubungan dengan ajaran Margaluyu Pusat yg telah ada sejak 1920sedangkan Margaluyu jelas ada hubungan dengan Ama Sabandar dari Pagaruyung yg telah ada ajarannya sejak 1830 di wilayah Minangkabau yang bermula semua itu dari Silek Tuo yg telah ada sejak 1119M, yang jelas ajaran itu walau memakai bahasa Sunda Jawa, tetapi tetaplah itu Pusaka Nusantara... karena kita semenjak dahulu serumpun bersaudara dan tentunya dengan amalan pusaka yang sama dari leluhur yang sama.
Dipetik dari Ki Sawung, Mega, Indonesia.